Rahasia Minum Sambil Duduk

ORANG tua zaman dulu menasihati supaya ketika hendak minum atau makan harus duduk. Ternyata nasihat tersebut ada benarnya. Hal ini juga selaras dengan ajaran Islam yang menyarankan kepada umatnya agar duduk tatkala sedang minum atau makan. Pada perkembangannya ilmu kesehatan moderen menemukan alasan mengapa saat makan dan minum harus duduk.
Dalam suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur, ini dibuktikan dari segi kesehatan, air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Nah, jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata: ‘Bagaimana dengan makan?’ beliau menjawab: ‘Itu lebih buruk lagi’. (HR. Muslim dan Turmidzi).
Rasulullah juga mengajarkan sekecil dan seremeh apapun sesuatu menurut anggapan kita tidak akan terlepas dari sorotan Islam. Islam sendiri memberikan petunjuk dan jalan kebaikan di dalamnya. Seperti halnya minum, Islam mengajarkan bagaimana tata cara minum. Para ulama juga menegaskan bahwa minum sambil duduk lebih utama dari pada minum sambil berdiri. Kemudian dipertegas lagi sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Janganlah di antara kalian minum sambil berdiri, bila terjadi maka muntahkanlah airnya” (HR. Muslim).
Bukan hanya etika minum, tindakan sepele juga ada dalam ajaran Islam. Seperti ketika hendak buang air kecil dianjurkan agar tidak berdiri. Penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa orang yang sejak kecil ketika kencing dalam posisi berdiri berpotensi terserang penyempitan saluran air kencing (prostat) terutama laki-laki. Berbeda ketika kencing dalam posisi duduk saluran kencing dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya tekanan dari otot yang melingkari bagian bawah tubuh manusia.
“Barangsiapa yang mengatakan pada kalian bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kencing sambil berdiri, maka janganlah kalian membenarkannya. (Yang benar) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa kencing sambil duduk.” (HR. At Tirmidzi dan An Nasa’i). Kemudian banyak lagi hal sepele yang diatur dalam ajaran Islam yang setelah diteliti secara ilmiah ternyata berdampak positif bagi siapa saja yang melakukannya.***

 


moga kita selalu inget untuk tidak minum atau makan kecuali dalam keadaan duduk…karena…. Dalam suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur, ini dibuktikan dari segi kesehatan, air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal
Nah, jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata: ‘Bagaimana dengan makan?’ beliau menjawab: ‘Itu lebih buruk lagi’. (HR. Muslim dan Turmidzi).


About iroelizzta

santai tapi pasti

Posted on 3 Maret 2012, in islam..... Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar